Translate

Sabtu, 09 Mei 2015

Pesona Teluk Hijau-Banyuwangi



Baru sampai dari Bali satu hari, sudah ada jadwal main lagi dengan Amel dan teman-temannya yang waktu itu pergi bersama saya ke Pantai Payangan, yaitu : Niken, Vivi dan Deni. Selain itu ada 2 peserta tambahan, adek Amel yang bernama Vita dan sepupunya, Nindi. Tujuan utama jalan-jalan kali ini adalah Teluk Hijau.

Pagi-pagi sekali kami sudah berangkat menuju Banyuwangi. Mendung dan hujan yang turun sejak malam hingga sepanjang perjalanan, tidak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi Teluk Hijau.
Teluk Hijau terletak dalam kawasan Meru Betiri-Pesanggaran-Kabupaten Banyuwangi. Menuju lokasi, sejak masuk Sarongan, di sepanjang jalan adalah perkebunan kakao (coklat), karet dan gula kelapa milik pemerintah, yaitu PTPN XII Sumberjambe. Lokasi perkebunan ini juga menjadi salah satu lokasi wisata agro, sayangnya karena waktu yang terbatas kami tidak sempat mengunjunginya. Selain itu terdapat beberapa lokasi wisata alam di sekitar kawasan ini yaitu Pantai Sukamade, Pantai Pulau Merah, Pantai Rajegwesi dan Teluk Hijau yang juga masuk dalam Desa Rajegwesi.

Perjalanan dari Jember menuju Teluk Hijau membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Yang membuatnya lama adalah jalanan tidak beraspal menuju lokasi ini yang panjangnya belasan km dan kondisi sepanjang jalan yang diguyur hujan. Sehingga mobil kami harus berjalan pelan-pelan.

Pada pintu gerbang TN Meru Betiri, ada penarikan tiket masuk. Untuk masuk Teluk Hijau dikenakan biaya Rp 7.500/orang.
Tarif Tiket Masuk Berbagai Lokasi di TN Meru Betiri
Kami tiba di lokasi sekitar pukul 11 siang. Ada 2 alternatif menuju Teluk Hijau. Alternatif pertama naik kapal, untuk 1x jalan Rp25.000/orang, sedangkan untuk pp Rp 35.000/orang. Alternatif kedua adalah treking. Untuk treking juga bisa dilakukan mulai dari parkiran pinggir pantai atau kendaraan dibawa naik hingga tangga menuju Teluk Hijau. Dan kami memutuskan untuk treking karena penasaran dengan jalur yang akan dilewati, sedangkan mobil diparkir di pinggir pantai.
Jalan Berbatu Menuju Tangga Teluk Hijau
Menurut papan penunjuk arah, dari parkiran bawah menuju lokasi adalah 2 km. Kami pun mulai berjalan di jalanan berbatu. Setengah perjalanan ada papan penunjuk yang menyatakan bahwa daerah tersebut bernama Teluk Damai. Kita hanya dapat menikmati teluk ini dari ketinggian. Ada sebuah saung yang didirikan sebagai tempat beristirahat bagi para pejalan.
 Plang Teluk Damai
Teluk Damai dari Ketinggian
Perjalanan dilanjutkan dan tibalah kami di puncak, dimana ada tangga yang menunjukkan ke arah Teluk Hijau. Yang membuat saya takjub adalah, dimana pun lokasi wisata di Jawa, sepertinya kita tidak perlu khawatir, karena di sana pasti banyak penjual. Di sini kami menemukan penjual cilok dan saya pun tergoda membelinya. Penting banget apa ya diceritain? Anggap saja penting. Dan di sini kami bertemu gerombolan cewek-cewek ABG rempong. Hehe... usil amat sih, tin!
 Jajan Cilok Dulu
Tangga Menuju Teluk Hijau

Dengan tidak sabar kami pun menuju tangga yang mengarahkan ke Pantai Teluk Hijau. Akibat hujan yang turun sejak semalam sebelumnya, jalanan tanah melewati hutan menjadi becek dan sangat licin. Untungnya ada tali tambang yang dipasang untuk pegangan, sehingga sangat membantu dalam treking yang licin ini.
 Jalan Licin dan Tali Tambang si Penolong

Entah dari mana atau sejak kapan, tiba-tiba di belakang kami ada serombongan mas-mas heboh yang treking. Karena saya lihat semua kakinya menapak, tidak ada rasa khwatir lagi. Maklum dalam hutan. Rombongan mas-mas ini banyak sekali, dan ternyata mereka adalah penumpang Elf yang di pintu gerbang Meru Betiri berpapasan dengan kami.

Akhirnya rombongan saya, treking bersama rombongan mas-mas heboh tadi. Agak lucu juga, salah satu dari mereka membawa tas kresek merah besar, entah isinya ransum atau baju. Di salah satu tanjakan kresek merah itu jatuh dan salah satu temannya nyeletuk “Kresek dagingnya jatuh tuh”. 

Kami sempat aliran air, sepertinya sungai yang menuju air laut. Di suatu lokasi ada pantai tanpa pasir di sekelilingnya. Inilah Pantai Batu. Konon ceritanya pasir di pantai ini menghilang sejak terkena tsunami 1994 dan digantikan oleh bebatuan ini.
Pantai Tanpa Pasir

Bergaya Dulu di Pantai Batu


Genangan Air Menuju Teluk Hijau

 
Perjalanan dilanjutkan. Dan sekitar 400 meter kemudian mulai tampaklah pemandangan laut yang sangat indah. Yeeahh... we touchdown Green Bay!!
 
Welcome to Green Bay

Kalau ada yang belum tau, teluk adalah lautan yang menjorok ke darat. Disebut Teluk Hijau karena warna airnya yang kehijauan dan dikelilingi hutan yang berwarna hijau. Sebenarnya warnanya tidak benar-benar hijau, tapi biru kehijauan kemungkinan pengaruh keberadaan alga di sekitar perairan. 

Batu-batu yang Mempercantik Pantai

  
Bentangan Teluk Hijau


Batu-batu besar yang terletak di sebelah timur menambah pesona di teluk ini. Deburan ombak yang menghantam bebatuan menciptakan riak air yang tinggi, putih dan indah. Dan salah satu dari deburan ombak itu membuat saya basah kuyub ketika sedang berakting bak foto model di atas batu pantai.
 
Bebatuan di Sisi Timur Teluk Hijau

Numpang Narsis Dulu

 
Di Pantai Bareng Rombongan Mas-mas Heboh
Di kawasan Teluk Hijau juga terdapat air terjun dengan ketinggian 8 meter. Letaknya agak tersembunyi di dekat bebatuan pantai besar di sebelah barat. Air terjun ini banyak digunakan wisatawan untuk membilas diri seusai bermain di air laut. Jadi tidak perlu khawatir, meskipun disini tidak ada kamar bilas. Yang perlu dikhawatirkan kalau ingin buang besar-besar nih kayaknya.
 Air Terjun di Teluk Hijau dengan Ketinggian 8 m

Motoin Rombongan Mas-mas Heboh di Air Terjun
Pemandangan Teluk Hijau dari Air Terjun


Agak sulit untuk mengungkapkan keindahan di Teluk Hijau. Namun gabungan antara perjuangan untuk mencapainya, pesona keindahan pasir putih yang berpadu dengan biru-hijaunya air laut, serta ke-alami-an lokasinya, membuat kalian benar-benar harus mengunjungi lokasi ini.

Pantai yang Menenangkan

Teluk Hijau dari Bebatuan di Sebelah Barat

Edisi Galau Kekinian

 
Cukup lama kami berada di Teluk Hijau, mungkin sekitar 2-3 jam. Puas bermain-main, kami pun memutuskan pulang dengan naik kapal. Setiap kapal berisi 4 penumpang dengan 2 orang ABK. Kondisi transportasi kapal penyeberangan di Teluk Hijau sudah cukup terorganisir. Dari sedikit obrolan dengan bapak yang bertugas di Teluk Hijau, saya mengetahui beberapa hal. Transportasi laut berupa kapal harganya sudah pas, tidak bisa ditawar lagi meskipun bapaknya dirayu-rayu, karena sudah ditetapkan dan dikelola oleh Karang Taruna dari Desa Rajegwesi. Mereka menggunakan HT untuk berkomunikasi, sehingga jika kami ingin menyebrang tetapi tidak ada kapal yang tersedia, si bapak tinggal kontak petugas di Pantai Rajegwesi dan kapal pun akan segera datang.

Selesai berbilas dan sholat, kami makan siang dari bekal yang dibuatkan oleh ibunya Amel. Enaknya kalau jalan-jalan gak modal begini. Piknik di depan mobil sambil gelar perlak dan buka bekal. Makasih ibunya Amel atas bekalnya, besok-besok kalau kami jalan-jalan dibekalin lagi ya.
Bekal dari Ibunya Amel

Hari sudah menjelang sore. Dan kami menyempatkan mampir ke Pantai Pulau Merah untuk melihat sunset. Pulau Merah memang searah dengan jalur kami pulang dan jalanannya sudah bagus, sehingga tidak sulit untuk mencapainya. Harga tiket masuk pantai ini Rp 5.000/orang.

Kalau menurut saya pribadi, pantai ini biasa saja. Mungkin karena kami baru saja berkunjung ke Teluk Hijau. Pasir di pantai ini berwarna putih, namun karena lokasi wisata sudah cukup crowded sehingga tidak terlalu menarik bagi saya. Tapi yang penting sudah pernah dikunjungi, jadi bisa congkak kalau ditanya orang.
Keramaian dan Ikon Pantai Pulau Merah
 
Ikon pantai ini adalah batu yang terletak di laut. Katanya sih disebut Pulau Merah karena tanah di Pulau ini berwarna merah. Saat air laut surut, pengunjung bisa berjalan kaki menuju pulau ini. Terdapat sebuah Pura di pulau ini, saya kurang memperhatikan dimana letaknya, karena saat itu air sedang pasang. Oiya, menurut beberapa referensi yang saya baca Pantai Pulau Merah banyak digunakan untuk surfing, yang aman bahkan bagi pemula. Namun saat saya di sana saya tidak melihat satu pun surfer di sana, mungkin karena sudah terlalu sore.
 
Pantai Pulau Merah
Sunset yang kami tunggu ternyata tidak menampakkan diri karena mendung yang menyelimuti. Selain itu sunset juga tertutup pepohanan hutan. 
Sunset yang Tak Terlihat
Okelah Banyuwangi... Sampai di sini dulu kunjungan kami kali ini. Semoga lain waktu bisa menjelajahi lokasimu yang sangat luas dan penuh potensi wisata.

23 komentar:

  1. ini negri kita dengan sejuta keajaibannya,, masihkan kalian bangga akan keindahan negri lain ketika kalian lihat betapa indah indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehee... Makasih komennya.
      Yuk kita keliling Indonesia 😀

      Hapus
  2. Hai kak bener banget nih kalau di bilang Pantai Teluk Hijau sangat memanjakan wisatawannya, karena warna hijaunya sangat menegarkan mata untuk memandangnya.

    pasti kakak tau kalau sekarang mencari penginapan di banyuwangi sangatlah mudah, bisa di cek di websitenya www.homestaydibanyuwangi.com disana banyak pilihan penginapan yang dekat dengan wisata wisata di banyuwangi loh...

    BalasHapus
  3. Boleh bermalam dan kemah kah di lokasih pantai teluk ijo nya sob..??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya bisa sih. Tp ijin petugas yg d depan pas pintu masuk bayar tiket dlu.

      Hapus
  4. Keren banget Indonesia... apa lagi teluk hijau yang selalu mempesona dan sangat indah untuk selalu di kunjungi... Salam Wisata...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indonesia memang keren. Dan setiap perjalanan pasti punya cerita...

      Hapus
  5. Permisi in mau tanya, kendaraan apa saja yang bisa melalui jalur itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampe mobil elf bs sih. Cm ya agak lama krna jalanannya blom bagus. Paling top sih pke motor.

      Hapus
  6. Mbak trekking nya menakutkan nggak? Naik turunnya parah nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agak menakutkan kalo abis ujan soalnya turun dan becek, tp ada tali tambang buat pegangan kok.
      Alternatif lain bs naik kapal gak jauh dr tempat parkir motor...

      Hapus
  7. Harga dewa perahu ke tempat snorkeling nya brapah ya gan

    BalasHapus
  8. Brp jam dri stasiun banyuwangi?

    BalasHapus
  9. kalau naik perahu ke teluk hijau berpa lama? apa ada life jacket nya? apa bisa snorkeling?

    BalasHapus
  10. Dah berapa kali mau kesana, ngga jadi trus. Jadi tambah kebayang kalo ngebaca ini...

    BalasHapus
  11. Banyuwangi gokil... Semoga semakain ramai pengunjungnya seupaya bisa membantu menambah pemasukan negara.. Dan semoga aktifitas penambangan bisa ditertibakan sehingga tidak merusak lingkungan..

    BalasHapus
  12. waw, cerita perjalanannya seru, pengen travel jadinya ke teluk hijau banyuwangi

    BalasHapus
  13. Ceritanya seru banget, kapan - kapan silahkan berkunjung lagi kebanyuwangi banyak wisata - wisata baru dan event B- FEST lo...,

    BalasHapus
  14. How to Play Slot Machines - JTHub
    Slot Machines. 안성 출장샵 To create a 밀양 출장샵 game that is played on a 성남 출장샵 computer, you must 1xbet login create an id. This is similar 김제 출장마사지 to a slot machine, but different in the sense of

    BalasHapus