Translate

Selasa, 26 Agustus 2014

Aquarium Raksasa - Seaworld

Seaworld... Hal biasa aja sih. Tapi karna saya punya ketertarikan dengan laut beserta hewan2nya, jadi posting deh pas saya maen ke Seaworld. Sebenernya sih bukan yang pertama kali juga ke Seaworld. Tapi karena kali ini gratisan, lebih semangatlah ceritanya. Jadi ceritanya temen saya (Dimas) punya temen yang kakaknya kerja disana, dan kakanya dapet gratisan masuk Seaworld, tiket itu dikasih ke adekya, tapi si adeknya lagi ada acara dan gak bisa pake, maka dikasihlah ke Dimas. Tiketnya untuk 2 orang. Jadilah Dimas mengajak saya. Rejeki emang gak kemana, hehehhee...


Seaworld adalah aquarium ikan terbesar di Indonesia. Disana terdapat berbagai jenis hewan air, baik air tawar maupun air laut. Biota-biota ini diambil dari berbagai lokasi. Selain nontonin ikan, disini juga ada pertunjukan untuk para pengunjung. Pertunjukkan yang dilakukan berupa acara memberi makan ikan. Ada memberi makan dugong, memberi makan ikan hiu dan memberi makan di aquarium raksasa yang terdapat berbagai jenis ikan dan hewan laut lainnya. Ada beberapa orang diver yang bertugas untuk memberi makan ikan-ikan setiap harinya.


Pertama-tama kami liat dugong. Ada beberapa orang yang menyebutnya duyung ataupun sapi laut. Dugong bukan termasuk jenis ikan, dugong adalah mamalia air yang hidup di daerah lamun. Lamun itu apa? Lamun adalah padang rumput yang terletak di perairan laut yang masih dekat dengan pantai. Beberapa hewan yang hidup dan mencari makan di lamun adalah dugong, penyu, bintang laut, bulu babi, dan sebagainya.

Hai dugong...


Ada juga aquarium ikan hiu. Hiu terkenal sebagai ikan yang menakutkan. Ya, karena dia karnivora bukan seperti dugong yang terlihat imut dan unyu. Tapi menurut saya hiu melambangkan keberanian. Saat ini hiu termasuk dalam ikan yang terancam punah jika tidak dilakukan pengaturan penangkapan terhadapnya. Penangkapan hiu ini dilakukan untuk mengambil bagian siripnya yang digunakan untuk pengobatan dan harganya sangat mahal.

Kami mengikuti pertunjukkan pemberian makan pada hiu, seru sekali... Banyak sekali pengunjung yang antusias dan sudah siap duduk rapi untuk menyaksikan pertunjukan ini. Bedanya dengan sesi pemberian makan di aquarium lain, di aquarium ini para diver masuk ke dalam kerangkeng besi, untuk menghindari kontak langsung dengan si hiu. Yuhuu... safety first ya, bang.
 
 Yes, dicium hiu

Para diver memberi makan ikan hiu dari dalam kerangkeng besi


Selanjutnya adalah aquarium raksasa. Aquarium raksasa di Seaworld berisi berbagai macam jenis ikan dan hewan air lainnya, seperti ikan kerapu besar, ikan pari, penyu, dan banyak lagi jenis ikan lainnya yang gak bisa saya kenali satu-persatu. Aquarium raksasa ini dibuat menyerupai dengan isi laut sebenarnya (replika). Hal ini dilakukan untuk membuat hewan-hewan menjadi betah serta mengurangi tingkat stress. Di dalam aquarium juga dibuat seolah-olah ada bangkai kapal yang biasa dijadikan tempat bermain bagi ikan. Karena aquariumnya raksasa dan supaya tidak terjadi penumpukan pengunjung di satu sisi, maka di aquarium ini disediakan eskalator. Baguuss sekali melihat banyak ikan berenang di sekeliling kita...







Berbagai jenis biota di aquarium besar

Selain tiga aquarium utama, juga terdapat berbagai jenis aquarium kecil yang berisi berbagai macam jenis biota, terutama biota laut. Ada yang berisi udang ronggeng besar berwarna kuning, ada yang berisi cangkokan terumbu karang yang masih kecil, ada juga kolam yang berisi beraneka macam bintang laut dan sebagainya. Cocok sekali untuk memperkenalkan kehidupan laut bagi semua orang.
 




Macam-macam ikan dan terumbu karang di beberapa aquarium kecil


Selain itu di Seaworld juga terdapat perpustakaan untuk menambah pengetahuan kita mengenai berbagai jenis hewan air. Dan juga terdapat satu ruangan yang berisi ikan-ikan besar yang diawetkan. Dan tidak lupa sebagai trik dagang, di pintu keluar terhubung dengan minimarket yang mejual berbagai macam aksesoris hewan laut. 




Ikan pari raksasa dan ikan purba yang telah diawetkan



Kita memang berada di darat, tetapi apa yang kita lakukan di darat juga akan mempengaruhi kehidupan di laut. Maka bijaklah dalam bertindak dan jagalah lingkungan, untuk kelangsungan hidup kita semua.

Senin, 25 Agustus 2014

Indahnya Pantai PaPuMa-Jember

Jember adalah kota kelahiranku. Walaupun udah 10 tahun ngendon di Bogor tapi Jember masih tetap di hati. Pada tau gak sih Jember ada dimana? Jember itu letaknya di selatan Jawa Timur, di sebelah barat berbatasan dengan Lumajang dan di timur berbatasan dengan Banyuwangi. Jember juga merupakan salah satu daerah peghasil tembakau terbaik di Indonesia. Cerutunya juga banyak dikirim keluar negeri loh. Satu lagi yang perlu diingat, Jember adalah pelopor acara karnaval kreatif yang saat ini banyak diikuti daerah lain. Yups! Jember Fashion Carnaval (JFC) yang biasa diadakan di bulan Agustus sebagai rangkaian memperingati hari kemerdekaan RI.

Selain unggul di perkebunan dan kreatif pemudanya, Jember juga punya lokasi pesisir. Salah satu pantai yang indah dan banyak dikunjungi wisatawan adalah Pantai PaPuMa (Pasir Putih Malikan). Kebetulan hari itu saya sedang senggang dan ingin berwisata bersama ibu, ayah dan teman yang sedang berada di rumah, kami pun memilih Pantai PaPuMa untuk bersantai. Pantai PaPuMa terletak di Kecamatan Wuluhan, sekitar 45 km dari pusat kota Jember. Perjalanan bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi baik roda dua atau roda empat. Tapi jangan menggunakan roda dua tanpa motor ya, tar kaki kalian gempor karena jalannya naik turun. Dan tidak perlu khawatir 45 km itu gak lama kok kalau di Jember karna gak macet, beda sama di kota-kota besar. Dan gak perlu khawatir juga, karena mendekati lokasi Pantai PaPuMa kalian akan merasa seperti sedang musim gugur di Eropa #eeaaa. Gak percayakah? Coba liat dulu deh...

Jalan menuju PaPuMa

Diawali perjalanan yang indah, menuju lokasi juga semakin indah. Untuk mencapai PaPuMa kita harus menuruni bukit, nah pemandangan dari atas itu indah banget... Terlihat pasir putih dan kapal-kapal nelayan yang bersandar, dihiasi dua batu besar yang menjulang tinggi. Sayangnya dokumen pribadi pemandangan dari atas milikku ilang, tapi santai saja, aku copy kan dari dokumentasi orang lain aja ya, hehhehe... So jangan melewatkan jeprat-jepret di spot ini guys.

Pemandangan PaPuMa dari atas

Setelah memarkirkan kendaraan, kalian akan melewati banyak pepohonan. Hati-hati ya, karena banyak monyet yang bermain di sekitar pohon. Jangan sampai makanan kalian diambil, apalagi sampe barang berharga  kalian dirampas, nyesel tar pulangnya. Nih salah satu monyet yang abis minta jeruk yang kami bawa. Jangan nakal ya nyet, apalagi sembarang pacaran, tar dimarahin Tuhan. Kata anaknya Anang (apa.. seh...).

Monyet makan jeruk, hasil minta dari kami

Di pantai PaPuMa kalian bisa menikmati pemandangan, berjalan-jalan di tepi pantai, makan ikan bakar dan minum es kelapa juga. Saat pantai surut, terlihat ikan-ikan kecil berkejar-kejaran dan beberapa bulu babi. Kalau untuk berenang, kalian bolehnya cuma mencicipi pinggiran pantai. Kenapa? Karena ini pantai selatan. Pantai selatan memiliki kontur yang relatif terjal dan banyak palung, berbeda dengan pantai utara yang landai. So, untuk menghindari resiko, di Pantai PaPuMa dilarang berenang.

Salah satu kapal nelayan yang sandar di PaPuMa
Menyusuri jalan sepanjang pantai
Warung seafood di sepanjang pantai
Larangan berenang di pantai
Foto bersama sebelum pulang


So guys, kapan kalian mampir ke Jember dan main ke PaPuMa?