Translate

Selasa, 30 Desember 2014

Kisah Pulau-Pulau Kecil di Utara Jakarta

Pagi-pagi sekali saya dan Icha berangkat dari rumah kos Icha di daerah Grogol-Jakarta Barat. Ya ya ya... kami akan melakukan trip yang murah meriah ke 3 pulau di utara Jakarta yaitu  Pulau Kelor, Cipir dan Onrust dalam satu hari saja. Ketiga pulau ini memiliki kisah sejarah dari jaman penjajahan Belanda long long time ago.

Kami bergabung dengan para peserta trip lain di TPI Kamal Muara. Dan ternyata peserta yang ikut dalam trip ini sangat banyak, jumlahnya sekitar 60 orang sehingga dibagi menjadi 3 shift. Tiap shift berisi sekitar 20 orang dengan didampingi satu pemimpin rombongan. Setiap shift masuk dalam satu perahu. Kami yang datang agak terlambat masuk ke shift ketiga dan harus menunggu teman lain yang lebih terlambat dari kami. Sedangkan dua shift sebelumnya sudah berangkat terlebih dahulu. 

Setelah semua berkumpul akhirnya kami pun menaiki perahu dan meluncur menuju lokasi pertama. Pulau Kelor. Perjalanan dari TPI Muara Kamal ke Pulau Kelor ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Dan ketika daratan Pulau Kelor mulai terlihat, saya pun bergumam "wow!". Ternyata dibalik carut marutnya Jakarta masih tersimpan daerah seindah ini, dengan laut yang masih berwarna biru muda bening dan pantai yang diselimuti pasir putih. Yang paling menonjol dari pulau ini adalah adanya bangunan benteng tua yang masih terlihat kokoh, yang membuatnya semakin terlihat indah.
 Pulau Kelor dari Laut dengan Pasir Putih yang Menawan

Pulau Kelor merupakan salah satu pintu masuk utama Indonesia pada jaman dahulu, itulah sebabnya dibangun benteng untuk pertahanan. Benteng ini bernama Benteng Martello yang didirikan oleh Batavia untuk menghadapi serangan dari laut pada abad 17-18. Benteng ini dibuat dengan meniru Benteng Mortella di Corsica, Perancis. Pancang-pancang yang dibuat di sepanjang pantai di depan benteng, konon fungsinya adalah sebagai tempat bersembunyi pasukan jika terjadi baku tembak.

Pulau yang memiliki luas sekitar 2 hektar ini, cocok sekali untuk menjadi lokasi bidikan kamera para pemburu keindahan alam. Anda pun dapat memasuki bagian dalam benteng yang masih terlihat kokoh, sambil membayangkan apa yang terjadi ratusan tahun yang lalu.
 
Bagian dalam Benteng Martello

Selain itu di atas Benteng Martello ini terdapat tanaman kaktus yang berukuran sangat besar. Kaktus ini dapat terlihat di bagian belakang benteng. Hebat ya, padahal Jakarta termasuk daerah yang memiliki curah hujan tinggi tetapi kaktus ini tetap bisa hidup dan tumbuh besar.

Kaktus di Puncak Benteng Martello

Kami pun melanjutkan perjalanan ke pulau berikutnya. Pulau Cipir. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit dari Pulau Kelor. Sambutan yang pertama kami terima di pulau ini selain tulisan selamat datang adalah meriam/cannon berukuran besar yang dipergunakan sekitar tahun 1800-1810.
 

 Welcome to Cipir Island

Kesan yang saya dapat di pulau ini adalah.... Serem sih. Apalagi kalau malam hari. Saya sih mending gak berkunjung kalau sudah lewat sore. Di pulau ini terdapat reruntuhan dari RS Karantina Haji tahun 1911. Bangunan-bangunan tua tersebut menambah suasana mistis di pulau ini. Kami pun sempat beristirahat dan makan siang di pulau ini, karena terdapat satu warung yang sepertinya memang dibuka untuk memenuhi kebutuhan perut para pengunjung.
 
 
 Sisa Reruntuhan Bangunan RS Karantina Haji di Pulau Cipir


Setelah puas berfoto dan beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke destinasi terakhir yaitu Pulau Onrust. Nama Pulau Onrust kabarnya berarti "tidak pernah beristirahat" atau dalam bahasa Inggris unrest. Pulau ini lagi-lagi menurut saya, tidak kalah mistis dengan Pulau Cipir.
Dermaga Baru di Pulau Onrust

Di Pulau Onrust terdapat museum dari bekas bangunan Belanda yang menyimpan berbagai barang-barang peninggalan Belanda dari jaman tahun 1600an. Pulau ini memiliki sejarah yang panjang. Awalnya pulau ini diduduki oleh raja-raja Banten, namun setelah masuknya Belanda dan dengan lihainya mereka melakukan perjanjian dengan penduduk lokal, lama-kelamaan Belanda mendirikan galangan kapal di pulau ini yaitu pada tahun 1613. Pada tahun 1800 saat Inggris melakukan blokade, semua bangunan di Pulau Onrust dimusnahkan. Kemudian pada tahun 1911 sama halnya dengan Pulau Cipir, Pulau Onrust juga dialihfungsikan menjadi Karantina Haji. Selanjutnya saat Jepang menguasai Indonesia, Pulau Onrust dijadikan penjara bagi para penjahat kelas berat.
 Guide Pulau Onrust
 Pecahan Barang-Barang dari Ratusan Tahun Lalu
Lubang yang Diperkirakan Terhubung dengan Terowongan Bawah Tanah

Di pulau ini juga terdapat banyak pemakaman. Dari pemakaman Belanda, pemakaman dari anggota Karantina Haji yang meninggal, hingga di kabarkan pula bahwa juga terdapat makam yang konon kabarnya merupakan makam dari pemimpin pemberontakan DI/TII yaitu Kartosoewirjo.  
 Makam Belanda
 Foto Bersama, Thanks for nice trip

Puas berkeliling pulau dan berfoto bersama, kami pun pulang kembali ke TPI Muara Kamal untuk kemudian menuju rumah maisng-masing. Itulah kisah sedikit kisah dari pulau-pulau kecil di Utara Jakarta yang memiliki banyak perjalanan. Semoga kita selalu mengingat bahwa Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Tidak melupakan Sejarahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar