Translate

Selasa, 31 Maret 2015

Taman Safari Indonesia, Cisarua-Bogor



Saya memang memiliki ketertarikan sendiri pada dunia hewan. Saat ini salah satu stasiun TV idola saya adalah NatGeoWild. Maklum di rumah sini kan pake TV kabel sama Indovisi*n, kalo di rumah Bogor mah pake antena doang kagak modal, ada TV aja udah syukur.

Taman Safari Indonesia (TSI),Cisarua-Bogor terletak di Cisarua pastinya, hahahahaa... Nah karena saya adalah perempuan yang punya hobi nyasar, saya tidak bisa menjelaskan lebih detail. Intinya mah ya, kalau mau ke TSI dari Bogor naik aja ke arah puncak, sekitar 10 km setelah Resto Cimory Pinggir Kali (red. Cimory River Side), nah liat deh kanan jalan. Gak bakal nyasar karena banyak penanda jalannya, kecuali kalian orang yang navigasinya lebih buruk dari saya. Saya pernah 2x mengunjungi Safari Siang dan 1x mengunjungi Nite Safari. Jadi ceritanya saya ingin membandingkan antara keduanya.

Safari Siang di Taman Safari Indonesia-Cisarua, Bogor
Saat akan menuju TSI pastikan kita tahu jadwal buka tutup arah puncak, kalau gak ingin sauna di jalanan. Jalur buka tutup biasanya berlaku untuk week end. Hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00-11.00 adalah jadwal searah naik ke puncak, sehingga arah dari Jakarta-Ciawi ditutup. Sedangkan pada jam 15.00-18.00 adalah jadwal searah turun sehingga arah dari Bogor-Puncak ditutup. Jadwal buka tutup yang pasti ketika akan bepergian ke arah Puncak, bisa dicek di akun twitter TMC-Polda Metro Jaya.

Harga tiket masuk untuk Safri Siang adalah Rp 140.000,-/orang all in, jadi sudah termasuk keliling melihat hewan, menonton pertunjukkan hewan, dan juga bermain di wahana yang sudah disediakan. Jika membawa mobil pribadi bisa langsung masuk mengelilingi Taman Safari, namun jika tidak membawa mobil pribadi ada kereta keliling yang disediakan, bebas berkeliling dari pagi sampai sore, dengan harga Rp 15.000,-/orang.

Hewan-hewan di Taman Safari diberi lahan yang cukup luas dan dibatasi dengan pengunjung dengan kawat yang dialiri listrik. Jadi kalo dari yang saya tonton di NatGeoWild, si hewan-hewan ini tau kok bahayanya kawat listrik, jadi mereka gak mau mendekat ke arah sana.

Lokasi pertama adalah tempat gajah. Gajah... binatang yang amat besar, belalainya panjang, telinganya lebar, matanya sipit, ekornya kopat-kapit. Kira-kira ada yang tau gak ya?? Kalau ada berarti kita seangkatan, hehehehhee...
Gajah Asia dengan Kuping Lebih Kecil

Setelah lokasi gajah kemudian disusul lokasi-lokasi hewan sebagai berikut :
Tapir...  hewan yang badannya dari kepala sampe depan perut  warna hitam, perut depan sampai belakang warna putih, perut ke belakang sampai kaki ke bawah hitam lagi. Tapir ini mirip-mirip babi tapi moncongnya agak mirip belalai gajah.
Tapir Lagi Makan
Kuda nil... hewan besar yang hobi berantem kalau mau kawin dan merebutkan wilayah. Badannya besar mirip tong. Mulutnya lebar, dengan gigi-gigi bawah panjang.

Mingkem, Nduk


Unta... kalau di Arab yang notabene daerah gurun pasir banyak dijadikan hewan tunggang karena dia memiliki persediaan air dalam tubuhnya, jadi gak mudah haus.

Unta si Hewan Padang Pasir


Beruang madu... beruang dengan ukuran paling kecil diantara jenis beruang lainnya. Sesuai namanya dia gemar sekali makan madu. Mungkin dia tau benar manfaat bee polen.

Mau makan ah...

Llama... mirip dengan Unta, tapi kalau gak salah endemik Amerika. Lebih pendek juga dari Unta.

Llama Minta Disuapin Wortel


Jerapah... ini dia si hewan tinggi. Tinggi jerapah bisa mencapai 5 meter. Singa yang ingin makan jerapah juga harus berusaha mati-matian untuk menaklukannya karena lehernya pan jauh, apalagi tendangan kaki belakangnya bisa mematikan buat si singa.

Jerapah di Leher Panjang


Zebra... saya deskripsikan zebra ini adalah Marty, itu loh yang di film Madagaskar. Lucu, imut, semok berisi, dengan warna tubuh garis-garis hitam-putih. Tapi tiap zebra ternyata punya motif yang berbeda loh. Jadi garis-garis di badan zebra ini mirip sidik jari kita lah ya.
Zebra Berkeliaran di Jalan
Landak... hewan yang satu ini tubuhnya diselimuti duri. Predator yang mau makan dia biasanya sampai pusing dan akhirnya gak jadi bersantap. Malah banyak kasus pertemuan landak dan anjing rumahan berakhir dengan anjing yang lemas karena wajahnya tertusuk banyak duri si landak. Jadi landak ini ketika merasa terancam, dan ada hewan lain yang menyentuh durinya, dia lepaskan itu durinya trus kabur deh.
Burung hantu... burung ini termasuk predator, walaupun tampak seperti pemalas tapi dia jago berburu loh.
Burung Hantu Lagi Sembunyi di Lubang Pohon

Anoa... adalah hewan endemik Sulawesi. Dia sejenis sapi kerdil. 
Anoa

Bison... aslinya dari Amerika Utara. Hewan herbivora dengan kepala besar dan bertanduk, tubuh besar pula dengan punuk di atasnya.
Bison yang Asyik Makan

Singa... si raja hutan. Pemburu terkuat di Afrika. Tapi ada data menyebutkan hanya 30% dari perburuannya yang berhasil. Singa perempuan adalah pencari makanan untuk kelompok. Singa jantan ngapain? Singa jantan mah ngeliatin aja, kecuali merasa singa betina butuh bantuan. Tapi Singa jantan adalah penjaga teritori dan pelindung kawanan. Singa pekerjaan utamanya adalah tidur 20 jam sehari dan hobi kawin, saat musimnya bisa hingga 50x sehari walaupun hanya dalam beberapa detik saja. Begitulah kehidupan si Raja.
Singa Bobo
Harimau... ini juga predator. Tapi dia bukan tipe pengejar seperti singa, harimau lebih suka mengendap-endap mendekati mangsa baru kemudian menerkamnya. Belang-belangnya juga cantik, suka deh.
Harimau Lagi Ditungguin sama Penjaga

Badak... mamalia besar kedua setelah gajah. Punya cula satu atau dua di moncongnya. Pemarah.
Badak Beneran, bukan Minuman Cap Badak

Kambing gunung... kambing yang hidupnya di gunung-gunung terjal, jadi predatornya agak kewalahan saat mengejarnya.
Kambing Gunung yang Nangkring

Beruang coklat... ada banyak jenis beruang, kalau gak salah sih ini beruang coklat. Beruang coklat mirip dengan beruang grizzly, tapi grizzly punya punuk yang besar. Saya suka terpesona sama pembawa acara di NatGeoWild si Casey, yang punya piaraan beruang grizzly namanya Brutus. Pengen juga punya piaraan begitu, tapi mana tahan ngasih makan tiap hari 16 kg.
Entah ini Beruang Coklat atau Beruang Grizzly

Orang utan... ini dia spesies kera terbesar di Asia yang banyak hidup di hutan Kalimantan. Mereka memiliki tubuh besar. Lengan panjang dan berbulu merah kecoklatan. Karena adanya pembabatan hutan, orang utan mengalami tekanan di hutan-hutan Indonesia. Kasian sekali mereka...
Orang Utan Jantan yang Besar dengan Wajah Lebar, Betina yang Menggendong Bayi

Capybara... hewan pengerat terbesar. Hobi berenang juga.
Capybara

Selain hewan-hewan yang sudah saya sebutkan di atas masih ada bermacam-macam hewan lainnya yang saya lupa. Sebagian hewan herbivora di Taman Safari ini menguasai jalanan, jadi para pengunjung harus bersabar menunggu sampai mereka lewat. Kalau hewan karnivora sih alhamdulillah gak ada yang berkeliaran di tengah jalan, horror itu mah jadinya, bayangkan ada Singa ketok-ketok kaca mobil sambil bilang “Neng neng, pengen nyobain nyetir dong”. Mulai deh khayalan tingkat tinggi yang gak penting.

Oiya kami sempat melewati gajah tunggang yang membawa pengunjung berkeliling di atas badannya dan melintas di jalur yang sama. Mereka ini pinter loh. Kalo kita kasih pisang atau wortel dimakan, kalau dikasih duit dia ambil pakai belalainya trus di kasih ke pawangnya. Kamu unyu sekali...
Gajah Tunggang yang Berkeliling
Setelah melintasi berbagai lokasi hewan sampailah di garis finish. Parkirkan mobil dan bersiap menikmati pertunjukkan berbagai macam hewan, menaiki wahana-wahana bermain yang ada, berkeliling lokasi unggas dan Baby Zoo untuk foto-foto.
Lokasi unggas terletak dekat dengan Baby Zoo. Kita akan berjalan melewati berbagai macam jenis unggas, seperti kasuari, cendrawasih, waduuh... gak hapal saya kalau masalah perburungan. Bukan ahlinya.
Macam-Macam Burung
Berbagai wahana juga bisa dinikmati secara gratis karena sudah include di dalam tiket, tapi ada wahana tertentu yang harus membayar lagi seperti kereta gantung maupun 8D theater. Wahana gratis yang bisa dinaiki diantaranya : bianglala, rumah hantu, dan berbagai macam wahana permainan anak.
Untuk pertunjukkan hewan di Safari Siang ada banyak sekali, saat baru masuk loket kita akan mendapat brosur yang berisi jadwal pertunjukkan jadi kita bisa menyesuaikan waktu. Pertunjukkan yang ada antara lain :
  1. Elephant Show adalah atraksi gajah main bola dan lain-lain
  2. Various Animal adalah pertunjukkan gabungan beberapa hewan, dari orang utan, anjing, embek, ular,lupa deh apalagi
  3. Tigers & Lion Show adalah waktu saya nonton ini harimaunya masih umur sekitar 2 tahun, disuruh berdiri sambil minum botol susu, so cute... Trus disuruh ambil daging di tiang yang tinggi, salaman sama pawangnya, dan sebagainya.
  4. Sea Lions Show adalah pertunjukkan singa laut dari nglewati lingkaran, berenang ambil mainan di kolam, dia juga bisa ikut nari-nari.
  5. Birds of Prey adalah atraksi burung di alam bebas, jadi si pawang di lapangan trus burungnya dipanggil muncul deh dari salah satu pohon nan jauh di sana. Pawangnya juga menjelaskan ciri-ciri dan sifat beberapa burung yang ikut dalam atraksi itu
  6. Dolphin Show adalah seperti biasanya atraksi lumba-lumba, berenang menolong orang, nyipratin air ke penonton, lewatin lingkaran. Ada juga berenang dengan lumba-lumba tapi harus bayar lagi. Konon katanya ada penelitian mengatakan suara ultrasonik yang dikeluarkan lumba-lumba dapat membantu penyembuhan anak-anak berkebutuhan khusus.
  7. Safari Theatre nah ini saya belum pernah.
  8. Cowboy Show adalah sebuah pertunjukkan macam di film-film cowboy gitu, ada kuda lari-larian, embek, bebek, om-om, cewek dan sebagainya.
  9. Globe of Death nah ini dia nih, atraksi motor di dalam bola besi. Seru! Pemainnya masih remaja-remaja ganteng gitu, jadi gemes deh tante sama kamu. Tapi beres atraksi pala barbie pusing, karena asap yang bertebaran. Barbie? Plis deh sadar usia.
Atraksi Harimau (Atraksi Lainnya Tidak Terdokumentasi Karena Baterai Abis)

Di sela-sela waktu pertunjukkan sempatkanlah berkeliling Baby Zoo. Ini adalah lokasi bayi-bayi hewan buas yang bisa diajak berfoto. Untuk berfoto dengan tiap hewan harus membayar Rp 15.000.-/orang. Ketika saya kesana yang bisa diajak berfoto adalah bayi singa, bayi harimau bengal India (harimau putih), bayi orang utan dan ular. Lucu sih ya masih bayi, kalau sudah gede masih lucu sih kalau dilihat di TV kalau hadap-hadapan paling pingsan duluan.
Foto-foto di Baby Zoo
Di waktu lain ketika saya ikut teman saya, om Asep (bukan om-om yang sebenarnya, saya hobi saja manggil teman-teman saya dengan sebutan om), kebetulan dia sedang ada keperluan dengan salah satu Cafe di dalam Taman Safari. Karena memiliki kepentingan di dalam, jadi kami masuk gak bayar tiket deh, tapi cuma bisa berkeliling di sekitar Baby Zoo saja. Lumayan lah, namanya juga gratisan kok minta lebih.
Saya, Opik, dan Meler keliling sekitar Baby Zoo bak anak hilang, om Asep ngurusin urusannya deh. Di sekitar Baby Zoo ada kangguru dan berbagai macam kucing besar yang diletakkkan di dalam rumah kaca. Yang membuat saya takjub hari itu adalah Jaguar. Untuk pertama kalinya akhirnya saya tau bahwa Jaguar bisa menyelam. Feeding time Jaguar dilakukan dengan memberikan beberapa potongan daging, ada yang diletakkan di ujung tiang, dimasukkan dalam air kolam dengan kedalaman sekitar 2m, dan ada pula yang diletakkan di tanah. Jadilah si Jaguar memanjat tiang dan menyelam. Kamu luar biasa.., gagah banget deh!
 Me & Jaguar

Nite Safari di Taman Safari Indonesia-Cisarua, Bogor
Nite Safari ini adalah jalan-jalan perdana saya setelah ditinggal ibu pergi. Sebelumnya saya sempat nonton bioskop “Doraemon” sama Icha, berakhir dengan saya menangis heboh gara-gara si Doraemon pergi ninggalin Nobita. Saya juga pernah jalan dengan Sofyan ke mall, ngeliat ibu lagi becanda sama anaknya saya pun mewek. Halaah... malah curcol.
Suasana Nite Safari

Harga tiket masuk untuk Nite Safari adalah Rp 150.000,-/orang. Nite Safari hanya diadakan pada hari Sabtu malam. Gate dibuka dari jam 18.00 kalau saya tidak salah mengingat. Saat itu saya pergi dengan Icha, Winda, Mega, om Donald dan om Basuki.
Joget-Joget Sebelum Acara Nite Safari Dimulai

Sebelum acara dimulai para crew TSI menari bersama dengan mengajak para pengunjung. Perbedaan pada Nite Safari adalah semua pengunjung tidak diperbolehkan menaiki kendaraan pribadi, semua harus naik kereta keliling.
Naik Kereta Keliling

Rute perjalanannya dibalik dari rute siang. Jika rute Safari Siang, pertama kali yang dilewati adalah lokasi Gajah, pada Nite Safari lokasi Gajah menjadi lokasi terakhir yang dilalui. Dan menurut saya sifat-sifat hewan nocturnal juga tidak terlihat pada Nite Safari ini.

Pada saat berkeliling menggunakan kereta tidak dipergunakan lampu. Selain itu untuk pengambilan gambar hewan juga tidak diperbolehkan menggunakan blitz, karena kata guidenya dikhawatirkan akan merusak penglihatan hewan, bahkan menyebabkan kebutaan. Ada beberapa suara kejutan yang diberikan untuk pengunjung pada saat berkeliling. Kasian juga sih hewan-hewan jadi terkejut kalau kata saya mah.
Baby Zoo Malam Hari

Kita juga dapat menikmati beberapa wahana bermain, dan juga dapat berfoto bersama dengan hewan-hewan di Baby Zoo. Pada Nite Safari hanya ada 2 pertunjukkan yang diselenggarakan, pertama Various Animal yaitu pertunjukkan gabungan hewan-hewan seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, yang kedua yaitu Fire Dance sekaligus sebagai penutup acara. 
Various Animal Show

Pertunjukkan Fire Dance memang seru dan menantang, ada atraksi tukang masak main pisau, ada akrobat, ada muda-mudi bermain api (makna denotasi bukan konotasi), melewati lingkaran api, memutar-mutar besi dengan api menyala dan sebagainya. Malam di Puncak terasa semakin dingin, dan sekitar jam 22.30 acara pun berakhir.
 Fire Dance

Conclusion (versi Agustin Ross)
  1. Menurut saya tidak ada perbedaan nyata pada berkeliling lokasi hewan saat Safari Siang maupun Nite Safari, hanya saja rute perjalanannya dibalik.
  2. Pada Nite Safari kegiatan yang bisa dilakukan menjadi banyak berkurang, hanya ada 2 pertunjukkan, dan ada beberapa lokasi yang tidak bisa dinikmati seperti lokasi unggas.
  3. Saya agak kasian juga sih dengan kondisi hewan di baby zoo pada Nite Safari, terutama singa saat akan difoto, dia terlihat sangat mengantuk, dan pawang harus memukul tiang agar berbunyi dan membuatnya melek. Apakah Nite Safari tidak terlalu berlebihan dalam mengeksploitasi hewan dan karyawan?
  4. Kesimpulan akhir saya adalah... lebih baik berkunjung pada Safari Siang. Kita bisa mengajak anak kecil dan mengajari berbagai macam hal tentang dunia hewan, selain itu wahana dan pertunjukkan yang ada juga lebih banyak, waktu yang tersedia juga lebih lama, dan lagi hewan dan karyawan tidak akan terlalu tereksploitasi. Kira-kira begitulah menurut saya...

Sayangi hewan dan lingkungan sekitar kita untuk menjaga keseimbangan alam. Pelajaran sejak dini bisa dimulai dari Taman Safari Indonesia. Ikutan promosi begini, semoga digratisin kalau mau masuk TSI lagi. Aamiin.

7 komentar:

  1. pengen lagi kesini hiks

    terakhir waktu SD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheheee... SD nya jaman kapan mas?
      Just kidding 😀

      Hapus
  2. Keliling tamannya kira2 berapa lama yah? Jumat ini mau ke sana outing kantor heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah... Maap. Lama gak buka blog. Keliling skitar 30menit. Ehhh... Udahan ya kesananya? Hehehehe

      Hapus
  3. Kalau dari stasius bogor ke taman safari naik apa ya mba,rencana ma keluarga naik kendaraan umum ke taman safari..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo naik kendaraan umum dari stasuun bogor naik angkot 03 ke baranangsiang. Dari baranangsiang ganti angkot biru arah cisarua. Cm masuk ke dalamnya lumayan jauh ya... Better bawa kendaraan. Kalo motor ntar sampe dalem bs ganti naik bis buat keliling taman safari.

      Hapus
  4. Kalo safari siang bisa naik kereta keliling?

    BalasHapus